Anak Perempuan Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang
Sahabat Dakwah, Menjadi anak perempuan pertama dari sebuah
keluarga itu tentunya sangat berat, di samping sebagai tulang punggung
keluarga, anak pertama biasanya juga sangat erat dengan sosok yang tegar dan
mandiri.
Tak ada yang tahu bagaimana proses perjuangannya yang
terlihat tangguh dan tegar itu ia bisa menangis sejadi-jadinya sendirian, ia
tertatih berusaha melawan keterbatasan, ia bersikeras menerjang nasib
keberuntungan. Tak ada tempat meminta tolong bagi anak pertama, kecuali dirinya
sendiri dan Tuhan
Tak ada tempat meminta yang akan menjadikannya payah, tak
ada tempat merengek yg akan membuatnya tampak lemah. Ketika terpaksa meminjam
pada teman, hati kecilnya selalu berteriak, "Saya harus segera sukses agar
kelak bisa bantu orang lain juga." Ya, mandiri. Dibentuk mandiri atau
terbentuk mandiri.
Menurut penelitian, anak pertama perempuan berpotensi lebih
hebat dari anak pertama laki-laki. Menurutku itu karna ketika anak pertama
perempuan merasakan pahit kehidupannya saat masih menjadi anak, naluri keibuan
memanggilnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya kelak menderita sepertinya.
Karakteristik anak pertama secara mendasar yaitu lebih
dewasa, bijaksana dan mempunyai banyak pengetahuan yang jarang diutarakan.
Dalam hal ini anak pertama mempunyai pola pemikiran yang kritis sehihngga daya
analisanya sangat kuat.
Kehidupan akan terus menuntun untuk terus berlajar tentang
hidup. Maka anak pertama biasanya selalu melanjutkan pendidikan pada jenjang
perguruan tinggi dan berharap bisa membahagiakan kedua orang tuanya dan
saudaranya kelak.
Untuk kamu yang menjadi anak pertama, hal ini mungkin bisa
membantumu semakin kuat.
- · Kejar mimpimu biarpun sendirian
- · Belajar tentang apapun yang kamu sukai
- · Teruslah menyayangi keluarga mu meskipun suatu saat kamu akan jauh dari mereka
- · Hidupkan kebahagian mu melalui hobby
- · Belajar untuk tetap tegar
- · Harus Semangat ya, engkau lah jawaban atas semua doa keluargamu
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
0 Response to "Anak Perempuan Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang"
Posting Komentar