Ditawarkan Rp 15 Juta di Pasar Gelap, Marak Tawaran Air Liur dan Darah Positif Terinfeksi Covid-19



Pandemi global Covid-19 yang saat ini masih mencengkeram sejumlah negara tak hanya memicu solidaritas internasional tapi juga menjadi celah bagi pelaku kriminal. Setidaknya demikian temuan Vice News yang mengungkap tawaran tersebut via Own Shop.

Dilakukan di jejaring dark-web seorang pelaku memasang iklan penawaran darah dan air liur yang telah terinfeksi virus mematikan Covid-19. Dikutip dari DailyMail kemarin, dari penawaran disebutkan peminat setidaknya harus menyediakan $1.000 atau tak kurang dari Rp 15,8 juta.

"Aku melakukan ini untuk alasan finansial demi menghidupi keluarga." Demikian keterangan dari penyedia yang tak disebutkan identitasnya. Terdengar tak masuk akal tak sedikit yang menyebut jika penawaran ditujukan bagi pihak-pihak yang melakukan uji coba pengembangan vaksin secara independen.

"Terbatasnya ketersediaan untuk uji coba terutama di Amerika Serikat memicu permintaan di pasar gelap. Tapi bisa dipastikan siapa pun yang percaya dengan tawaran seperti ini akan berakhir dengan penipuan," ujar perwakilan firma intelijen global, IntSights.

Menggunakan tag corona dan covid para pelaku kejahatan siber berusaha meyakinkan korban dengan situs yang terlihat meyakinkan. IntSights juga melaporkan lonjakan situs sejenis.

Dari 190 domain pada tahun 2019 atau di awal merebaknya berita virus corona di Wuhan Cina, meningkat menjadi 1.400 pada bulan Januari, 5.000 di bulan Februari dan Maret ini sudah ada 38 ribu situs sejenis. Meski ada yang terbilang kredibel tapi lebih banyak yang tak jelas.


Ada juga sindikat pemeras siber yang menggunakan isu covid-19 guna memaksa korban menyerahkan sejumlah uang setelah sebelumnya komputer mereka pun disandera virus.

"Jika mau, aku bisa menginfeksi keluargamu dengan virus corona, juga membeberkan semua rahasia yang tersimpan di komputermu." Demikian di antara ancaman yang dikirim pelaku. IntSights menyebut di tengah ketidakpastian dan rasa takut bukan tak mungkin ada sebagian orang yang langsung terperangkap jerat pelaku.

Taktik ini tak berbeda dari yang dilakukan dalam kejahatan sextortion atau ancaman berdasar bukti visual aktivitas seks terlarang. Ada juga yang melampirkan dokumen dengan kop resmi abal-abal dari pemerintah seperti Cina. Bahkan WHO pun tak luput jadi sasaran.

Lebih jauh paparan IntSights menyebut, para peretas dari jejaring hitam hingga saat ini aktif menyasar calon korban untuk keuntungan finansial. Tak hanya perorangan tetapi juga institusi, korporasi, sampai rumah sakit dengan ancaman melumpuhkan operasional peralatan medis."

Editor: Mia Fahrani

0 Response to "Ditawarkan Rp 15 Juta di Pasar Gelap, Marak Tawaran Air Liur dan Darah Positif Terinfeksi Covid-19"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel