Jelang Ramadhan dan di Tengah Wabah Virus Corona, Harga Daging Sapi di Jateng Mulai Merangkak Naik

Di tengah wabah Covid-19 atau virus corona serta jelang bulan Ramadhan Komoditi daging sapi di pasaran Jateng mulai menunjukan pergerakan harga.



Di tengah wabah Covid-19 atau virus corona serta jelang bulan Ramadhan Komoditi daging sapi di pasaran Jateng mulai menunjukan pergerakan harga.

Di beberapa daerah kenaikan komoditi daging sapi mencapai Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu per kilogramnya.

Data dari situs Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHati) Bank Indonesia (BI) kenaikan itu terjadi sejak Covid-19 menjangkit Jateng akhir Februari lalu.

Dari data, harga daging sapi di Kabupaten Semarang pada 28 Februari di angka Rp 177 ribu perkilogram, dan kini bertahan di angka Rp 122 ribu perkilogramnya.

Sementara di Kabupaten Temanggung, harga daging sapi akhir Februari mencapai Rp 110 ribu perkilogramnya dan kini di angka Rp 112 ribu.

Lonjakan harga daging sapi lumayan tinggi juga terjadi di Kota Surakarta periode 27 Februari hingga Pertengahan Maret, yang semula Rp 110 perkilogram menjadi Rp 126 ribu perkilogramnya.

Meski mulai harga mulai bergerak naik, namun Dinas Ketahan Pangan Perovinsi Jateng menyatakan untuk beberapa bulan ke depan stok daging masih aman.

Data yang diterima Tribunjateng.com, dari perhitungan Prognosa 2020 yang dilakukan Dinas Ketahan Pangan Provinsi Jateng.

Produksi daging sapi dan ayam di Jateng mancapai 325 ribu ton dalam satu tahun, dengan ketersedian 309 ribu ton, dan kebutuhan 307 ribu ton pertahunnya.

Menurut Kepala Dinas Ketahan Pangan Provinsi Jateng, Agus Wariyanto beberapa waktu lalu, konsumsi daging masyarakat Jateng setiap tahunnya mencapai 8,8 kilogram pertahunnya.

"Dari data masih ada sisa stok mencapai 1,6 ribu ton untuk tahun 2020," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Lalu Muhammad Safriadi, mengakui adanya kenaikan harga daging sapi di sejumlah tempat.

Meski demikian ia menerangkan stok daging sapi serta ayam masih aman untuk tiga bulan ke depan.

"Memang terjadi kenaikan harga daging sapi, kenaikan itu harus segera diatangai sebelum harganya meroket saat Ramadhan nanti.

Meski naik namun stok daging masih aman untuk tiga bulan ke depan," jelasnya, Senin (23/3/2020).

Diterangkannya, suplai daging baik sapi serta ayam bulanan untuk Maret pekan ke 4 mencapai 12,8 ribu ton.

"Untuk Maret pekan ke 5 masih ada 5,5 ribu ton daging api dan ayam, jadi untuk mencukupi kebutuhan hingga Lebaran masih cukup," ucapnya.

Ia menuturkan kenaikan terjadi untuk daging sapi, sedangkan daging ayam dan telur masih stabil.

"Yang patut di waspadai jika harga daging terus naik, serta panic buying dikarenakan wabah virus corona.

Masyarakat harus diedukasi agar tidak berbelanja berlebihan termasuk untuk komoditas daging dan telur, karena stok masih mencukupi dan tidak ada kelangkaan di pasaran," imbuhnya.

Ditambahkannya, untuk ketersedian telur bukan Maret pekan ke 4 di Jateng mencapai 6,1 ribu ton dengan kebutuhan masyarakat 5,1 ribu ton.

"Telur juga masih mencukupi melihat ketersedian telur di jateng setiap bulannya mencapau 6,1 ribu ton," imbuhnya. (bud).


0 Response to "Jelang Ramadhan dan di Tengah Wabah Virus Corona, Harga Daging Sapi di Jateng Mulai Merangkak Naik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel