Jokowi Tegaskan BLT 600 Ribu Harus Uang Bukan Sembako, Yang Langgar Laporkan
Di tengah pandemi covid-19,
Presiden Indonesia Ir H Jokowidodo, telah mengeluarkan program BLT
melalui Dana Desa dan dirinya berharap dana BLT tersebut tepat sasaran.
Mentri desa dan pembangunan daerah tertinggal Abdul Halim
Iskandar memastikan bahwa, BLT kepada masyarakat miskin terdampak covid-19 ini
bukan berbentuk barang ataupun sembako, tapi berupa uang tunai.
Apakah boleh BLT dana desa diberikan dalam bentuk sembako ?
" Tanya beberapa masyarakat.
" Jawabannya, tidak boleh, harus berupa uang, "
ujar Abdul Halim dalam keterangan pers tertulisnya, Jum'at 17/04/2020.
Dia mengatakan, sebisa mungkin BLT dana desa diberikan
dengan cara non tunai (transfer perbankan).
Akan tetapi jika tidak memungkinkan dilakukan dengan cara
non tunai, maka BLT dana desa juga bisa diserahkan secara tunai.
Tidak mutlak, tapi kita harus betul-betul usahakan secara
nontunai, tunai juga tidak apa apa yang penting sampai kepada sasaran dan yang
penting bisa dipertanggungjawabkan dengan baik, " jelasnya.
BLT Dana Desa harus diserahkan kepada warga miskin di desa
yang belum mendapatkan bantuan program pemerintah seperti : PKH, BPNT dan kartupra kerja.
Menurutnya, BLT dana desa diberikan dalam rangka untuk
membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat covid-19.
BLT dana desa diberikan kepada penerima sebesar Rp 600.000,-
per bulan untuk selama tiga bulan berturut turut, sehingga total BLT yang
diberikan untuk selama tiga bulan sebesar Rp 1,8 juta rupiah.
Dampak covid-19 ini ternyata menimbulkan orang mendadak
miskin, akibat sumber penghasilan menghilang.
Yang tadinya berpenghasilan, sekarang penghasilannya hilang,
sementara tidak punya aset, " terangnya.
Selain itu, Abdul Halim menyarankan agar Badan Usaha milik
Desa (Bumdes) supaya bisa sebagai penyedia bahan bahan pokok kebutuhan warga
desa nya.
Hal ini bertujuan agar warga masyarakat sebagai penerima BLT
tidak perlu keluar dari desanya untuk mencari kebutuhan pokok sehari hari.
" Silahkan Bumdes siapkan sembako misal, telur, gula, beras dan sayur mayur. "
Setelah BLT
diserahkan kepada penerima, sampaikan bahwa jika mau belanja sembako, silahkan
datang ke Bumdes, semua barang tersedia, sehingga dana itu berputar di desa.
Usahakan duit BLT itu tidak keluar dari desa, cukup diputar
di desa, biar warung di desa tetap jalan, yang jual beras laku, yang jualan
telur laku, " pungkasnya.
Sumber: indonesiasatu.co.id
Saya belum dapat
BalasHapusLapornya kmn
BalasHapus